Tampilkan postingan dengan label Profil Layanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Profil Layanan. Tampilkan semua postingan

Senin, 07 Desember 2009

Group Therapy Session


Terapi untuk anak-anak sejauh ini telah dilakukan
one-on one, satu terapis satu klien
Alhamdulillah, beberapa anak telah menunjukkan kemajuan pesat,
meski dalam beberapa hal masih perlu dibantu.
Oleh karena itu anak-anak memerlukan sebuah generalisasi,
sebagai media untuk mengaplikasikan
kemampuannya dalam konteks aktivitas sosial.
Aktivitas sosial ini akan menjadi sebuah stimulasi penting,
untuk melihat sejauh mana anak dapat beradaptasi
dan menunjukkan kemampuannya dalam lingkungan sosial.


Group Therapy Session
Serangkaian terapi gabungan, yaitu terapi okupasi, terapi wicara, dan terapi perilaku untuk memberikan stimulasi pada anak dalam konteks aktivitas sosial.
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 12 Desember pukul 09.00-11.00

PAKET A : Rp 150.000,- (Group Therapy untuk anak dipandu oleh terapis okupasi dan terapis wicara)

PAKET B : Rp. 200.000 (Group Therapy untuk anak dan Foccused Group Discussion untuk orangtua yang dipandu oleh Psikolog)

Catatan : Foccused Group Discussion ini adalah sebuah bentuk konseling kelompok, sharing pengalaman, & konsultasi psikologis yang mendiskusikan tips-tips dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus.

Kamis, 16 Juli 2009

Tes Calon Guru

Pusat Pelayanan Psikologi Al Hikmah memberikan pelayanan tes psikologi bagi calon guru Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Al Hikmah dan kami terbuka untuk menangani permintaan tes psikologi calog guru dari sekolah mana pun. Pada intinya, kami memberikan gambaran tentang potensi kecerdasan, potensi sikap kerja dan potensi kepribadian. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing calon guru dan kebutuhan sekolah, maka akan kami akan memberikan saran atau rekomendasi penerimaan, yang disertai catatan saran pengembangan bagi masing-masing calon guru. Berikut ini contoh draft hasil pemeriksaan psikologi calon guru :

Bentuk laporan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing deskripsi tugas guru, misalnya guru-guru IPA akan membutuhkan kualifikasi berbeda dengan guru IPS atau bahasa. Kami sangat terbuka untuk berkomunikasi mengenai bentuk laporan sepanjang dalam setiap pelaksanaan pemeriksaan tidak ada intervensi pihak mana pun karena kami memegang prinsip kode etik profesi psikologi.


























Selasa, 05 Mei 2009

Terapi Wicara




Terapi wicara merupakan suatu metode untuk menangani orang-orang yang mengalami gangguan perilaku komunikasi yang meliputi: gangguan bicara, bahasa, suara, dan irama kelancaran. Terapi wicara dapat diberikan untuk beberapa jenis gangguan berikut:




Gangguan Wicara

  • Dislogia : Gangguan wicara karena adanya gangguan intelegensi/konsep.

  • Dislalia : Gangguan wicara karena kebiasan pemakaian yang salah (lingkungan)

  • Disaudia : Gangguan wicara karena adanya gangguan pendengaran

  • Disglosia : Gangguan wicara karena ada kelainan struktur organ, morfologi/bentuk organ-organ wicara seperti lidah, mulut, langit-langit mulut.

  • Disartia : Gangguan wicara karena adanya kelainan neurologis, cedera pada bagian neuromuscular.

  • Dispraxia : Gangguan wicara karena lesi di otak bagian programasi urutan gerak otot-otot bicara.



Gangguan Bahasa : Afasia perkembangan pada anak-anak

Gangguan Suara : kehilangan suara sebagian (disfonia) atau tidak bersuara sama sekali (afonia)

Gangguan Irama Kelancaran : klater, latah, gagap
(Rovika Hadi Suwignyo, Amd. TW.- Terapis Wicara P3H)

Rabu, 08 April 2009

Terapi Okupasi (Occupational Therapy)


OKUPASI TERAPI (OT/ Occupational Therapy) ITU ADALAH SALAH SATU PROFESI KESEHATAN YANG MEMBANTU INDIVIDU YANG MENGALAMII KELAINAN ATAU KECACATAN BAIK SECARA FISIK DAN ATAU MENTAL YANG BERSIFAT SEMENTARA ATAU MENETAP DENGAN MENGGUNAKAN AKTIFITAS SEHARI-HARI YAITU AKTIFITAS PERAWATAN DIRI, PRODUKTIVITAS DAN AKTIVITAS MENGISI WAKTU LUANG YANG DIPROGRAMKAN SESUAI DENGAN KEBUTUHAN INDIVIDU TERSEBUT.

Terapis Okupasi membantu seorang individu yang mengalami gangguan dalam fungsi motorik, sensorik, kognitif juga fungsi sosial yang menyebabkan seorang individu tersebut mengalami hambatan dalam melakukan aktifitas perawatan diri, aktifitas produktivitas dan dalam aktivitas untuk mengisi waktu luang.

PROGRAM OKUPASI TERAPI

    1. SENSORY INTEGRATION

    2. BEHAVIOR THERAPY

    3. KOGNITIF TRAINING

    4. PRE WRITING SKILL

    5. ADL TRAINING

Intervensi yang diberikan menggunakan modalitas aktifitas yang telah dianalisa dan diadaptasi yang kemudian diprogramkan untuk anak sesuai dengan kebutuhan khususnya. Secara garis besar intervensi difokuskan pada :

  1. Kemampuan (abilities)
    1. Keseimbangan dan reaksi postur (balance & postural reactions)
    2. Peregangan otot dan kekuatan otot (muscle tone & muscle strength)
    3. Kesadaran anggota tubuh (body awareness
    4. Kemampuan ketrampilan motorik halus (fine motor skill) seperti memegang/melepas, ketrampilan manipulasi gerak jari misal penggunanan pensil & gunting dan ketrampilan menulis, dll.
    5. Kemampuan ketrampilan motorik kasar (gross motor skill) seperti lari, lompat.naik-turun tangga,jongkok,jalan dll
    6. Mengenal bentuk,mengingat bentuk (visual perception
    7. Merespon stimuli,membedakan input sensori (sensory integration)
    8. Perilaku termasuk level kesadaran,atensi,problem solving skill, dll.

  2. Ketrampilan (skill)
    1. Aktifitas sehari-hari (activity daily living) seperti makan,minum,berpakaian,mandi,dll
    2. Pre academic skill
    3. Ketrampilan social
    4. Ketrampilan bermain

  3. Faktor Lingkungan
    1. Lingkungan fisik
    2. Situasi keluarga
    3. Dukungan dari komunitas
  4. Okupasi Terapis Sebagai Konsultan

Okupasi terapis sebagai konsultan pada area :

    1. Program intervensi awal
    2. Setting rumah,sekolah dan area bermain
    3. Lingkungan dan adaptasi mainan atau media belajar
    4. Alat Bantu
    5. Strategi perilaku

Adapun anak-anak sekolah yang yang perlu penanganan OT mengalami hal-hal berikut ini, diantaranya :

  • Keterlambatan motorik kasar seperti lari, lompat, jongkok, main bola dll
    Ketrampilan motorik halus seperti ketrampilan memegang pensil, hasil tulisan tidak rata tebal tipisnya, dll
  • Hyperaktif atau hypoaktif
  • Tidak mampu menjaga proses berbahasa
  • Tidak mampu menjaga dan mengatur posisi saat belajar
  • Gangguan persepsi visual seperti tidak lengkap dalam menyalin tulis
  • Gangguan atensi dan konsentrasi
  • Menarik diri
  • Kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya
  • Keterlambatan dalam bermain
  • Tidak disiplin

(Tsamaniyatun Chotimah, Amd. O. T.- Terapis Okupasi P3H)