Kamis, 16 April 2009

Susah Konsentrasi, Diberi Obat?

Assamulaikum,

Ustadah anak saya sepertinya sulit konsentrasi. Kalau di kelas umek terus, nggak bisa diam. Kenapa ya kok bisa begitu, apa ada kelainan? Beberapa anak teman saya yang seperti ini dibawa ke dokter dan akhirnya diberi obat. Memang katanya bisa jadi lebih tenang, setidaknya kalau minum obat pagi hari bisa tahan sampai jam 12 siang. Apakah obat seperti ini tidak berbahaya kalau dikonsumsi terus menerus? Ada nggak terapi psikologi untuk meningkatkan konsentrasi yang bisa diberikan biar tidak perlu pakai obat? Terimakasih.

Waalaikumsalam ,

Konsentrasi anak ketika belajar di kelas maupun di rumah dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kondisi fisik, situasi emosi, situasi sosial, dan juga minat. Kita harus meneliti dulu sebab kesulitan konsentrasi, baru bisa memberikan saran, apakah perlu terapi, atau perlu obat, atau penanganan lain. Dari beberapa kasus yang pernah kami tangani, memang ada anak-anak dengan kesulitan konsentrasi. Jika tanda-tanda umek tersebut diteliti lebih lanjut, kemungkinan ada ketidaktuntasan sistem sensorik-motorik. Maka salah satu solusinya dalah dengan mengikuti terapi okupasi dengan pendekatan sensorik integrasi. Terapi dilakukan untuk menstimulasi tubuh agar mengatur regulasi diri lebih baik. Jadi tidak perlu obat untuk membuat anak tenang dan mudah berkonsentrasi.

Konsentrasi bisa dipengaruhi oleh situasi emosi. Beberapa anak memang tampak terlihat melamun ketika di kelas sehingga kelihatan sulit konsentrasi. Biasanya anak-anak melamun dua hal, antara berkhayal atas keinginan-keinginan yang belum tercapai atau kecemasan terhadap berbagai hal yang mereka takutkan. Terapi yang dilakukan tentu saja dalam rangka membantu mereka mengelola keinginan dan mengelola kecemasan. Terapi ini biasanya dengan program orangtua dan anak, tidak perlu obat juga.

Penggunaan obat mungkin saja perlu ketika kesulitan konsentrasi cukup parah, sebab obat dapat menstimulasi tubuh untuk mengatur sistem hormon yang membantu regulasi dalam tubuh. Setiap penggunaan obat tentu ada efek sampingnya dan setiap orang memberikan respon yang berbeda, bisa cocok bisa tidak cocok, bisa berbahaya bisa juga tidak. Jika memang berkenan menggunakan obat, sebaiknya tanyakan kepada dokter pemberi obat tentang kegunaan obat tersebut, dan galilah lebih detil efek samping yang mungkin didapat ketika mengkonsumsinya. Dokter punya kewajiban untuk menjelaskan semua itu.

2 komentar:

  1. apakah ada cabang di jakarta Pusat Pelayanan Psikologi Al Hikmah?

    apakah terapi tersebut berlaku bagi remaja?

    BalasHapus
  2. Oleh: Kak Zepe
    Prestasi seorang anak, sangat ditentukan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kemampuan berkonsentrasi. Kecerdasan seorang anak, terutama yang masih di bawah 12 tahun, tidak akan memberikan banyak manfaat bila sang anak memiliki kekurangan dalam hal kemampuan berkonsentrasi. Hmmm… Gawat juga ya? Jadi anda juga jangan langsung berpikir bahwa buah hati anda memiliki tingkat kecerdasan yang rendah bila buah hati anda jarang mendapat nilai yang baik. Siapa tahu buah hati anda termasuk anak yang cerdas, hanya saja susah berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah.
    Lalu bagaimana untuk mengatasi hal ini? Saya akan memberikan beberapa pengalaman saya, tentang bagaimana cara yang baik, agar anda bisa menjadi orang tua yang lebih positif dan kreatif. Dalam kasus ini adalah cara memgajarkan kepada sang buah hati supaya memiliki kemampuan konsentrasi yang yang baik.
    1. Melatih anak untuk hidup mandiri.
    2. Berikan perhatian yang cukup
    3. Jangan Biarkan Anak Terbebani Dengan Aktivitas Yang Tidak Disukai.
    4. Perhatikan Pola Makanan
    5. Berikan Hiburan Yang Cukup, Menyenangkan, dan Bermanfaat.

    Penjelasan lebih lengkap dari poin2 di atas bisa didapatkan di: lagu2anak.blogspot.com

    BalasHapus