Rabu, 03 Juni 2009

Bikin Potret Anak di TK Mutiara Hati

Pada bulan Mei kemarin, P3H punya gawe yang seru. TK Mutiara Hati, yaitu sebuah TK di daerah Tambak Sumur Sidoarjo, meminta P3H untuk melakukan pemetaan siswa-siswinya. Alhamdulillah, observasi untuk anak dilakukan selama 3 hari, yaitu tanggal 25, 26, dan 29 Mei 2009. Kegiatan observasi berusaha memotret tida aspek utama perkembangan anak, yaitu perkembangan kognitif, perkembangan kepribadian, dan perkembangan motorik.
Observasi perkembangan kognitif meliputi 3 area, yaitu melihat kecerdasan umum, memetakan perkembangan konsep, dan melihat perkembangan bahasa anak. Kecerdasan umum disini adalah kemampuan belajar melalui interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan perkembangan konsep adalah pemahaman terhadap konsep-konsep yang seharusnya dikuasai anak seusianya. Perkembangan bahasa merupakan peta kemampuan berbicara dan menyampaikan keinginan, pendapat atau perasaan.
Observasi perkembangan kepribadian meliputi 3 area, yaitu keterampilan sosial, keterampilan emosional, dan kemandirian. Keterampilan sosial anak dilihat dari kemampuan untuk menyesuaikan diri, keterbukaan dan kemauan untuk menerima kehadiran orang lain. Keterampilan emosional merupakan kemampuan untuk menunjukkan perubahan emosi yang wajar dan bisa mengelola keinginan. Kemandirian dilihat dari kemampuan melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan kebutuhan dirinya.
Obervasi perkembangan motorik meliputi 2 area, yaitu keterampilan motorik kasar dan halus. Keterampilan motorik kasar dilihat dari kemampuan mengatur dan mengendalikan fungsi gerak tangan, kaki, dan badan. Sedangkan kemampuan motorik halus dilihat dari kemampuan mengatur dan mengendalikan aktivitas yang menggunakan keterampilan jari tangan.
Pada tanggal 30 Mei 2009, saatnya orangtua tahu bagaimana perkembangan anaknya. Sosialisasi hasil tes pemeriksaan psikologi digabung dengan acara konsultasi untuk orangtua ini dikemas dalam bentuk talk show bertajuk Orangtua Belajar Anak Berkembang. Sosialisasi hasil tes psikologi sangat perlu dilakukan, karena terkadang informasi dalam laporan tes psikologi bisa ditelan mentah-mentah tanpa ditelaah atau bahkan disalah persepsikan sehingga malah menjadi dasar yang salah dalam membimbing anak. Kami selaku penyusun laporan merasa berkewajiban untuk menjelaskan makna dalm laporan tersebut sekaligus memberikan pendidikan kepada para orangtua. Alhamdulillah orangtua sangat responsif dengan acara ini. Berbagai pertanyaan mengalir dari para orangtua, seputar curhat mereka dalam keseharian mendidik anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar